Pages

Minggu, 05 Oktober 2014

Taman Kota Riwayat Mu Kini..



Zaman semakin berkembang sehubungan dengan itu kota pun semakin berkembang. Aktivitas manusia juga semakin padat. Mengatasi keadaan masyarakat kota sekarang ini yang memiliki segudang rutinitas dan tingkat kejenuhan yang semakin meningkat, maka diperlukan suatu sarana atau tempat yang dapat melepaskan rasa jenuh mereka. Tempat terbuka dapat membantu mereka untuk santai dan sejenak melupakan permasalahan. Salah satu permasalahan yang ada di perkotaan adalah polusi. tingkat polusi di perkotaan semakin meningkat, maka tak heran jika masyarakat perkotaan banyak mengalami stress dengan berbagai permasalahan yang ada di ibu kota.
Disinilah perlunya ruang terbuka hijau. Taman kota adalah solusi terbaik. Taman kota mempunyai fungsi yang banyak (multi fungsi ) baik berkaitan dengan fungsi hidroorologis, ekologi, kesehatan, estetika dan rekreasi. Taman kota merupakan salah satu bentuk pemanfaatan ruang sebagai bagian dari ruang terbuka kota yang direncanakan sebagai tempat-tempat pertemuan dan wadah bagi aktifitas masyarakat di udara terbuka dan sebagai bagian dari peruntukkan penggunaan lahan dalam wilayah kota yang disediakan untuk tetap merupakan ruang terbuka.


 Taman Pustaka Bandung
Foto : m.kompasiana.com



*   Fungsi Taman Kota
Keberadaan taman kota tentunya memiliki manfaat yang besar bagi lingkungannya. Beberapa fungsi taman kota yaitu :
1.   Sebagai pencegah banjir (resapan air)
Ketika hujan turun, tanah dan akar-akar pepohonan yang terdapat pada taman kota akan mengikat air yang jatuh sehingga menjadi cadangan air dan melepaskannya sedikit demi sedikit ke sungai atau kawasan lain di sekitarnya. Ini berarti dapat mencegah atau mengurangkan kerusakan yang dimungkinkan oleh adanya banjir.
2.   Tempat rekreasi
Taman kota tidak hanya memberi pemandangan yang indah, tetapi juga menciptakan alam yang natural. Masyarakat terutamanya yang tinggal di kota sangat suka mengunjungi kawasan-kawasan yang alami yang indah yang tidak bisa dijumpai di kota sebagai tempat rekreasi untuk menghilangkan stress semasa kerja.
3.   Sebagai pembersih udara atau sebagai “paru-paru kota”.
Pohon-pohon yang tumbuh di kawasan taman kota dapat membersihkan udara dengan menyerap gas-gas penyebab polusi seperti SO2 dan NO2. Pohon-pohon dengan kemampuan fotosintesisnya akan mengubah gas karbon dioksida (CO2) menjadi gas oksigen (O2) yang sangat diperlukan oleh manusia (Yoshida 2001). Gas oksigen yang dikeluarkan oleh pohon-pohon menyebabkan udara di sekitar kawasan taman kota menjadi nyaman
4.   Sebagai penurun suhu
Akibat dari proses evaporasi dan transpirasi dari pohon-pohon di kawasan terbuka hijau mengakibatkan suhu disekeliling kawasan taman kota akan dingin. Energi diserap selama evaporasi dan transpirasi. Kawasan yang mempunyai kecepatan evapotranspirasi berbeda akan mempunyai suhu yang berbeda. Kawasan terbuka hijau, biasanya mempunyai kecepatan evapotranspirasi yang lebih tinggi dan proses ini menyebabkan suhu udara lebih rendah dan lebih nyaman. Suhu udara di tengah kota lebih tinggi sekitar 0.5 – 1˚C pada tengah hari.
 5.   Sebagai Ruang Hidup Satwa.
Tumbuh-tumbuhan selain sebagai produsen pertama dalam ekosistem juga dapat menciptakan ruang hidup (habitat) bagi makhluk hidup lainnya, sebagai burung, kupu-kupu, serangga.

*   Pemasalahan Taman Kota
Minimnya taman kota antara lain karena masih banyaknya pihak yang memandang bahwa taman di tengah kota besar jelas tidak menguntungkan dan nyaris tidak memiliki nilai ekonomi bila dibandingkan dengan mall, pemukiman, pertokoan, dan fasilitas sosial lainnya seperti jalan raya. Padahal banyak sisi positif yang didapatkan dari taman kota.
Ø  Kurangnya pemeliharaan taman yang antara lain disebabkan oleh minimnya sarana dan prasarana.
Ø  Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga dan merawat taman kota
Ø  Ketatnya peraturan pemerintah dalam penggunaan taman kota sehingga masyarakat merasa kurang nyaman.

Taman Junghuhn yang Bersejarah, Hancur Tak Terawat

 

KOMPAS.com/PUTRA PRIMA PERDANA

Kondisi taman Junghuhn yang berlokasi di Kampung Genteng, Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, rusak tak terurus lantaran tidak jelas kepengelolaannya.

Contoh sederhana dari situs taman yang bersejarah. diawali dengan sejarah ditanamnya pohon kina pertama di Indonesia ditandai dengan sebuah tugu yang dibangun di sebuah taman yang berlokasi di Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Di taman Franz Wilhelm Junghuhn seorang peneliti botani kelahiran Mansfeld/Magdeburg-Prusia 26 Oktober 1809 yang akhirnya menjabat sebagai perwira kesehatan pada pemerintahan kolonial Belanda, pertama kali menanam bibit pohon kina di Indonesia yang bermanfaat untuk pengobatan penyakit malaria.
Di taman itu pula Junghuhn tutup usia pada 24 April 1864. Hal itu diperingati dengan sebuah tugu. Pada prasasati yang terletak di bawah tugu, tercatat nama Franz Wilhelm Junghuhn.
Hingga saat ini, masyarakat mengenal taman tersebut sebagai taman Junghuhn. Hingga saat ini, bukti sejarah berupa pohon-pohon kina pertama di Indonesia itu masih tertanam di atas tanah taman yang saat ini diberi nama Cagar Alam Junghuhn tidak terawat.
Namun sayang, taman yang seharusnya indah dan menjadi salah satu perpustakaan alam ini hancur tidak Meski tugu peringatan Junghuhn masih berdiri tegak, namun terlihat kusam, sampah-sampah makanan kecil dan botol minuman berserakan di sisinya. Tanaman yang berfungsi sebagai pembatas hancur diinjak-injak, kursi-kursi besi berkarat lantaran cat hijau yang melapisinya mulai terkelupas.
Bahkan, bunga-bunga pun seperti enggan berkembang. Yang lebih parah, taman sejarah ini malah dijadikan jalan pintas untuk masyarakat. Sebab, taman junghuhn memang dikelilingi oleh rumah-rumah warga. Tak ayal, tanah-tanah yang seharusnya dihiasi rumput-rumput hijau malah dipenuhi debu-debu. Selain itu, kondisi tanah pun rusak, jalur-jalur bekas terinjak pejalan kaki dan digerus roda sepeda motor semakin dalam, menambah tidak sedapnya pemandangan di taman tersebut.

Ini contoh bagaimana warga indonesia tidak memelihara taman kota yang memiliki nilai sejarah yang tinggi. Perlunya kerjasama antara pemeritah dengan masyarakat itu dapat menjadi arah pengembangan kota yang baik. Pemerintah memang harus berperan ganda dalam pemeliharaan taman kota dan masyarakat harus memiliki kesadaran agar tetap menjaga fungsi dari taman kota tetapi pada kenyataan taman kota sering kali terbengkalai perawatannya oleh pemerintah tak hanya karena soal anggaran pemeliharaannya. Taman kota sering kali dibuat ajang pengrusakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

sumber: 
Anditarosadewi. 2010 . “KRITERIA TAMAN KOTA”.http://blog.ub.ac.id/andita/2010/10/23/kriteria-taman-kota/. Diakses pada 2 oktober 2014 .
Dicki sipil UNTIRTA.2009.”Taman Kota”.http://dickidp.wordpress.com/2009/06/21/taman-kota/. diakses pada 1 oktober 2014  .
Yekti Trisula.2010.”Taman kota yang baik”.http://momodanmimi.blogspot.com/. diakses pada 2 oktober 2014.

kontributorBandung,PutraPrimaPerdana.2013.”taman junghuhn yang bersejarah hancur tak terawat ”. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Template by BloggerCandy.com